BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 21 Maret 2011

manusia dan keindahan

Ketika memandang mata orang atau pasangan, semuanya akan tampak sama saja. Tapi, ternyata struktur mikroskopik dari mata setiap orang tampak berbeda satu sama lain. Yang lebih mengejutkan, strukturnya ternyata menyerupai planet.

Lihat saja foto struktur mikroskopik mata yang diambil oleh seorang guru fisika bernama Suren Manvelyan. Foto-foto yang diperlihatkannya menunjukkan bahwa pinggiran bagian hitam mata setiap orang memiliki kerutan yang berbeda menyerupai permukaan planet Mars atau sejenisnya.
Manvelyan yang berasal dari Yerevan, Armenia mengatakan, “Saya tidak menyangka bahwa strukturnya sedemikian rumit. Kita melihat mata ratusan orang, tapi kita tidak menyadari bahwa strukturnya sangat cantik, seperti planet.”

Dalam mengambil fotonya, Manvelyan memfokuskan pada bagian iris mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata serta pupil, bagian yang dikaitkan dengan iris oleh otot.
Struktur mata yang dipamerkan dalam foto-foto Manvelyan bertajuk ‘Your Beautiful Eyes’ adalah milik murid, teman dan koleganya. Tentang teknik pengambilan gambarnya, Manvelyan mengatakan, “Proses pengambilannya menjadi rahasia saya.”

Opini
Keindahan dan manusia . tidak hanya terkait dengan alam .

Minggu, 20 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan

Nama : Cynthia Eka Suganda
NPM : 11110637
Kelas : 1 KA 24

Pada Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar ini saya membuat sebuah tulisan dengan tema Manusia dan Penderitaan .
Contohnya adalah KEMISKINAN .

Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state, sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan, menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi tengkulak lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh tani desa bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat sedikit.

Kemiskinan telah membatasi hak rakyat untuk (1) memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan; (2) Hak rakyat untuk memperoleh perlindungan hukum; (3) Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman; (4) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan) yang terjangkau; (5) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan; (6) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan; (7) Hak rakyat untuk memperoleh keadilan; (8) Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik dan pemerintahan; (9) Hak rakyat untuk berinovasi; (10) Hak rakyat menjalankan hubungan spiritualnya dengan Tuhan; dan (11) Hak rakyat untuk berpartisipasi dalam menata dan mengelola pemerintahan dengan baik.

Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar ketakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan aspek sosial dan moral. Misalnya, ada pendapat yang mengatakan bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, dan lingkungan dalam suatu masyarakat atau yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan ketakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi (kemiskinan struktural). Tetapi pada umumnya, ketika orang berbicara tentang kemiskinan, yang dimaksud adalah kemiskinan material.

indikator utama kemiskinan dapat dilihat dari; (1) kurangnya pangan, sandang dan perumahan yang tidak layak; (2) terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif; (3) kurangnya kemampuan membaca dan menulis; (4) kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup; (5) kerentanan dan keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi; (6) ketakberdayaan atau daya tawar yang rendah; (7) akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas; (8) dan sebagainya.


Opini :
menurut saya pemerintah harus lebih memperhatikan rakyat miskin .
jangan selalu memikirkan kesenangan sendiri , karena sekarang ini rakyat Miskin semakin bertambah . Kita harus membantunya supaya rakyat miskin lebih sejahtera .

Minggu, 13 Maret 2011

Manusia dan Cinta Kasih BAB 4

PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
  1. Cinta bersifat manusiawi
  2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
  3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
  • Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
  • Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
  • Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:
1) Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
2) Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3) Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

Konsepsi IBD dalam kesusastraan bag.2

C. Nilai – Nilai dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tak mau karya sastra langsung tak langsung membawa pesan moral. Dengan kata lain prosa memiliki nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, antara lain:
  1. Prosa Fiksi memberikan kesenangan
    Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa itu. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi selama hidupnya.
  2. Prosa Fiksi memberikan Informasi
    Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak ada dalam kamus. Dalam novel serig kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau lapran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
  3. Prosa Fiksi memberikan warisan kultural
    Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti – hentinya dari warisan budaya bangsa. Oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil – hasil sastra.
  4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
    Lewat prosaa fiksi seseorang dapatmenilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan aksi yangg mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

D. IBD yang dihubungkan dengan puisi

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran IBD tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema yang terdapat pada IBD.
Kepuitisan, keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh aktifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

  1. Figura bahasa seperti gaya perssonifikasi, metafora, perbandingan alegori dsb.
  2. Kata – kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata – kata berjiwa yaitu kata –kata yang diberi suasana tertentu.
  4. Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai – nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkluliahan IBD adalah:

  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
    Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "Pengalaman perwakilan" yaitu manusia senantiasa memiliki salah satu kebutuhan dasarnya utnuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
    1. Puisi dan keinsyafan
      Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diiajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia jelaskan pengalaman setiap orang.
    2. Puisi dan keinsyafan sosial
      Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dlam issue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
    • Penderitaan atas ketidak adilan.
    • Perjuangan untuk kekuasaan.
    • Konflik dengan sesamanya.
    • Pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
    Sumber : MKDU: IBD , widyo nugroho, achmad muchji juni 1996, gunadarma

Konsepsi IBD dalam kesusastraan bag.2

C. Nilai – Nilai dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tak mau karya sastra langsung tak langsung membawa pesan moral. Dengan kata lain prosa memiliki nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, antara lain:
  1. Prosa Fiksi memberikan kesenangan
    Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapat pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa itu. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi selama hidupnya.
  2. Prosa Fiksi memberikan Informasi
    Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak ada dalam kamus. Dalam novel serig kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau lapran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
  3. Prosa Fiksi memberikan warisan kultural
    Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti – hentinya dari warisan budaya bangsa. Oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa tidak lagi mengalami secara fisik itulah, jiwa kepahlawanan perlu disentuhkan lewat hasil – hasil sastra.
  4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
    Lewat prosaa fiksi seseorang dapatmenilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan aksi yangg mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

D. IBD yang dihubungkan dengan puisi

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran IBD tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema yang terdapat pada IBD.
Kepuitisan, keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh aktifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

  1. Figura bahasa seperti gaya perssonifikasi, metafora, perbandingan alegori dsb.
  2. Kata – kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata – kata berjiwa yaitu kata –kata yang diberi suasana tertentu.
  4. Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai – nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkluliahan IBD adalah:

  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
    Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "Pengalaman perwakilan" yaitu manusia senantiasa memiliki salah satu kebutuhan dasarnya utnuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
    1. Puisi dan keinsyafan
      Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diiajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia jelaskan pengalaman setiap orang.
    2. Puisi dan keinsyafan sosial
      Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dlam issue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
    • Penderitaan atas ketidak adilan.
    • Perjuangan untuk kekuasaan.
    • Konflik dengan sesamanya.
    • Pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
    Sumber : MKDU: IBD , widyo nugroho, achmad muchji juni 1996, gunadarma

Konsepsi IBD dalam kesusastraan bag.1

A. Pendekatan kesusastraan
IBD yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih manusiawi, berbudaya dan halus. Dan juga berkaitan dengan nilai kita sebagai homo humanus.
Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang – cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan pentung dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai – nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai – nilai kemanusiaan seperti yang terdapat pada filsafat atau agama. Karena seni adalah ekspresi, lebih mudah berkomunikasi. Nilai yang disampaikan fleksibel baik isi maupun penyampaiannya.

IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester dan bagian dari MKDU. IBD merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan terhadap nilai – nilai budaya. Sastra disini digunakan untuk membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Dengan demikian juga filsafat, musik, seni rupa dan sebagainya.

B. IBD yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya.kadang disebut narrative fiction, prose fiction. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal. Dlam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan baru.

  1. Prosa lama meluputi:
  • Dongeng – dongeng
  • Hikayat
  • Sejarah
  • Epos
  • Cerita pelipur lara
  1. Prosa baru meliputi:
  • Cerita Pendek
  • Novel
  • Biografi
  • Kisah
  • Otobiografi

Sumber : MKDU: IBD , widyo nugroho, achmad muchji juni 1996, gunadarma